Langsung ke konten utama

Partai Allah vs Partai Setan

Dalam beberapa waktu terakhir ini, salah satu isu di media sosial yang cukup menyita perhatian publik adalah isu 'partai Allah vs Partai Setan'. Kedua istilah itu  tiba tiba dimunculkan oleh tokoh nasional sekaligus tokoh reformasi, Amien Rais. Pernyataan Amien Rais ini kemudian menimbulkan reaksi dari tokoh lainnya.

Sebagaimana diketahui dalam bahasa Arab 'Partai Allah' disebut dengan Hizbullah. Adapun 'Partai Setan' disebut dengan Hizbusy Syaithan. Keduanya sebetulnya di gubakan oleh Al Quran. Artinya, penyebutan kedua istilah ini oleh Amin Rais bukan lah perkara baru. Hanya orabg yang tak pernah membaca Al Quran saja yang tidak mengenal nya. Lalu apa makna kedua istilah ini menurut Al Quran?

Secara bahasa kata Hizb memiliki banyak arti. Al Hizb bisa bermakna Ath-thaifah (kelompok) Al Hizb juga bisa berarti wirid, jamaah min an nas (sekelompok orang), an nashib (bagian), an nubah (bencana), ash shifu min an nas (sekelompok manusia). Ibnu Al Arabi berkata, Al Hizb adalah al jamaah (ibnu Manzur, lisan al Arab, 1/308).

Namun kata hizb ini telah digunakan para ahli bahasa untuk menyebut realita yang lebih spesifik. Ibnu Manzur menyatakan, hizb ar rajul adalah sahabat seseorang dan pasukan nya, yaitu orang orang yang sepakat dan berpegang pada pendapatnya (Lisan al Arab1/308).

Fakhrudin al Razi dalam tafsir nya, mafatih al Ghayb berkata, "Hizb adalah teman teman seseorang yang berada bersama dia karena sepakat (berpegang) dengan pendapatnya. Mereka adalah sekelompok orang yang berkumpul guna menjalankan urusan partai yang menyatukan mereka.

Hizb dan jamaah memiliki konotasi yang sama. Hnya saja, hizb (partai) konotasinya lebih khusus dari jamaah. Pasalnya, partai memiliki ikatan yang mengikat antar individu nya. Mereka berhimpun pada satu pemikirab yang menyatukan mereka.

Dalam Al Quran kata Hizb disebut sebanyak tujuh kali di dalam lima ayat. Dua kata hizb digunakan untuk menyebut pengikut para nabi terdahulu yang memecah belah agama mereka menjadi golongan golongan (al Ahzab). Setiap hizb atau golongan berbangga dengan apa yang ada pada mereka (Qs Al Mukminun 53 dan Ar Rum 32).

Adapun lima ayat lainnya, tiga di antaranya disandarkan pada kata Allah (Qs Almaidah 56, al Mujaddalah 22) dan dua lainya di sandarkan oada kata setan (Qs Al Mujaddalah 19).

Partai Allah.
Allah mendeakripaikan Hizbullah (partai Allah) dalam firman nya:

وَمَنْ يَّتَوَلَّ اللّٰهَ وَ رَسُوْلَهٗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَاِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْغٰلِبُوْنَ

"Dan barang siapa menjadikan Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah yang menang."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 56)

Terkait ayat di atas imam Al Qurtuby dalam tafsirnya, Al Jami' li Ahkam al Quran, menjelaskan bahwa siapa yang mempercayakan urusan nya kepada Allah, meneladabi Rasulullah dan berwali kepada kaum muslim maka ia menjadi bagian dari Hizbullah. Mereka termasuk orang orang yang mrlaksanakan ketaatan kepada Allah serta menolong Rasul Nya dan kaum Mukmin.

Sifat Hizbullah ini lebih di jelaskan oleh Allah dalam Firman nya:

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَآدُّوْنَ مَنْ حَآدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْۤا اٰبَآءَهُمْ اَوْ اَبْنَآءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ ۗ  اُولٰٓئِكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ   ۗ  وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا   ۗ  رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ   ۗ  اُولٰٓئِكَ حِزْبُ اللّٰهِ   ۗ  اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Engkau tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung."
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 22)

Terkait ayat di atas, Imam As Syaukani berkata mereka adalah Hizbullah, yakni tentara Allah. Mereka adalah orang orang yang menjalankan segala peribtah Nya, memerangi musush musuh Nya dan menolong para Wali Nya.

Kata Hizb dalam kedua ayat di atas bukan dalam makna istilahnya, melainkan makna bahasanya. Hal itu ditunjukkan penyandara kata Hizb pada kata Allah. Dengan demikian kata Hizbullah pada ayat tersebut bisa dimaknai : setiap muslim baik individu atau kelompok yang berwali kepada Allah, Rasulullah dan Kaum Muslim, mereka tidak berwali kepada kaum kafir atau orang yang menyimpang dari ketentuan Allah dan RasuNya. Mereka meneladani Rasulullah SAW, melaksanakan ketaatan, beragama dengan agama Allah sekaligus menolong agama Nya.

Jadi partai yang termasuk Hizbullah adalah partai yang berasaskan akidah Islam. Partai ini mengambil dan menetapkan ide ide, hukum hukum dan solusi yang islami. Metode perjuangan nya meneladani Rasulullah.

Partai Setan
Adapun Hizbusy syaithan (partai setan) adalah disebut dalam Al Quran sebanyak dua kali dalam satu ayat yang sama. Allah Swt berfirman :

اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰٮهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ ۗ   اُولٰٓئِكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِ ۗ  اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

"Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi."
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 19)

Terkait ayat di atas, Imam As Syaukani dalam fathu al Qadir menyatakan " jika setan telah mengumpulkan mereka, yakni menjadi kan mereka berkumpul menjadi kelompok, berarti setan telah menguatkan, menguasai, mengungguli, mencengkram lalu melindungi mereka. Lalu setan menjadikan mereka lupa mengingat Allah. Yakni lupa pada perintah perintah Nya dan lupa melakukan ketaatan kepada Nya. Mereka benar benar tidak mengingat sedikit pun dari itu semua. Juga dikatakan mereka lupa pada larangan Allah yaitu larangan bermaksiat. Mereka Adalah Hizbusy Syaithan, yakni tentara, pengikut dan kelompok setan.

Hizbusy syaithan dalam ayat tersebut di sebutkan dalam makna bahasa nya. Dengan demikian Hizbullah Syaithan adalah partai yang anggota nya terdiri dari orang orang kafir atau orang orang muslim yang di ikat dengan ikatan yang bertentangan dengan akidah Islam. Mereka berhimpun pada pemikiran yang tidak sesuai dengan akidah dan syariah Islam.

Dengan kata lain, Partai Setan adalah partai yang durhaka, membangkang dan menyalahi kebenaran dan tuntunan dari Allah Swt.


 ۗ   اُولٰٓئِكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِ ۗ  اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi."
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 19)

(Buletin Dakwah Kaffah Edisi 4 Syaban 1439 H/20 April 2018 M)

Muhammad Arfan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kultum: Tiga Hadiah Dari Al Qur'an

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Allah SWT berfirman: شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ  فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ  ۗ  وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ  يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ  وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hend

Adab Bercanda Dalam Islam

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM Adab Bercanda Dalam Islam Islam Adalah Agam Yang Mulia, Yang Memiliki Aturan " yang Harus Ditaati setiap Pengikutnya, Berikut Adalah Adab Bercanda Menurut Islam Yang dihimpun Dari Berbagai Sumber.  1. NIAT YANG BENAR Bercanda juga membutuhkan niat yang benar. Ya, kita harus mempunyai niat yang benar ketika bercanda yaitu menghilangkan kejenuhan, kepenatan dan menyegarkan jiwa dengan sesuatu yang dibolehkan agama, sehingga memperoleh semangat untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Bukan malah hanya karena hawa nafsu dan mengakibatkan bercanda di luar batas syariat Islam. 2. TIDAK BERLEBIHAN SAAT BERCANDA Dalam bercanda jangan sampai melampaui batas atau bercanda terus menerus. Karena terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan kehormatan dan kewibawaan seseorang. Contohnya, ketika jam istirahat sekolah, kalian sudah bercanda dengan teman-teman, ketika sudah masuk kelas masih melanjutkan bercandanya sehingga mengganggu teman ya

Pepatah Minangkabau Tentang Kehidupan

Berikut adalah salah satu pepatah atau pitaruah adat Minangkabau yang menceritakan perjalanan kehidupan seorang manusia... Katiko Sayok Taguah, Paruh Runciang, Kuku Tajam, Mato Lai Tarang.  Tabanglah Tinggi Tinggi, Gungguang Sado Nan Katuju, Cangkam Sado Nan Disukoi, Sentak kan Ka Puncak Gunuang.. Tapi Ingek Sanak!! Hiduik Bamaso, Wakatu Bakatiko Sayok Cabiak, Paruah Rompong, Mato Kabua, Kuku Ndak Tajam Lai, Badan Maraok Ka Nan Tingga, Rimah Baserak Nan Ka Dipiliah, Disitu Utang Ka Babayia Sanak.. Nan Ketek Ka Gadang, Nan Gadang Ka Tuo, Nan tuo Ka Uzur.. Sia pun Kini Nan Sedang di Ateh, Usahlah Manzalimi Nan dibawah.!!!